Family's Holiday Destination : Tanjung Bira

1:29 PM / Diposkan oleh Rafah /

Tiba-tiba ada cuti bersama dadakan yang diumumkan pemerintah which is tanggal 16 Mei (antara tgl. 15 hari minggu dan tgl. 17 libur hari Waisak). Saya juga baru tahu setelah di sms temen kantor hari minggunya. Seperti mendapat ilham dari langit ke-9, istri saya dengan antusias mencetuskan ide cemerlangnya..(sebenernya sih idenya itu-itu ajah..ga jauh dari......) : "Nah, Bi,..kita ke Tanjung Bira, yuk.Udah lama nih kita punya rencana jalan-jalan tapi  ga pernah kesampaian, kapan lagi.."(tuh..kan). Wajah memelasnya di-setting sedemikian rupa.
Sadar bahwa itu adalah perjalanan jauh apalagi belum kenal medan darat sulawesi, saya cuma mengeluarkan jawaban standar yg paling dibencinya : "Ntar dah mi..abi liat-liat dulu". Biasanya dia akan menggerutu...geram..dan mulai berubah menjadi.......

"kata bapa tebe, kalo umi udah berubah...lebih baik kita...
..... qiqiqi....

Singkat cerita, kita pun memutuskan berangkat besok siangnya dengan menyewa mobil Xenia. Berkat bantuan teman, alhamdulillah dapet harga lumayan miring. Sekarang, tinggal mencari rute menuju ke sana sama nyiapin perbekalan.
Jarak dari makassar sampe tanjung bira sekitar 200km dan kudu melewati 4 kota/baupaten : Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba. Kira-kira kalo ane bandingin hampir sama dengan Jakarta-Lembang kali yak... bisa ditempuh paling lama 3 jam-an. Kalo untuk medan darat Sulawesi mungkin 4 jam-an. siip..gaceeell...(maklum, awak zuga kan mantan zopir tranz zumatera, bah!). Selanjutnya pasukan bodrex  pun berangkat jam 11 siang.
Alhamdulillah, walaupun rada nekat  perjalanan kami relatif lancar dan selamat, tidak ada sesuatu yang menghambat perjalanan. Hanya sering dijumpai jalanan yang rusak di sana-sini, terutama di jalan2 poros. Di luar perkiraan perjalanan terasa sangat lama. Jam setengah 6 sore kami masih di pusat kota Bulukumba. Setiap melewati jalan di tepi hamparan pantai, kami mengira lokasi Tanjung Bira sudah dekat. Bocah-bocah sudah mulai rewel: "Bi..pantainya udah deket..?", 'Bi..koq ga nyampe2...?" (diulang lebih dari 30x ). Begitu liat petunjuk jalan di pinggir Pantai Melayu, ternyata Tanjung Bira masih 18 km lagi...wadezig.! Alhasil sang sopir mulai panik, karena kami sangat ingin melihat sunset di pantai Tanjung Bira yang katanya indah banget.
Finally, sampe juga di lokasi tujuan pas lepas magrib. Masih bisa liat Sunset sebentar, paling setengah menitan. Terus kami cari penginapan untuk mandi dan istirahat. Terutama buat sang sopir yang kondisinya sangat mengenaskan itu..hehe... 
Namanya anak-anak, udah di kamar bungalow bukannya langsung istirahat atawa tiduran gitu..malah..masih becanda petakilan kagak ada matinya..wedewww...(emaknya anak2 pasti salah masang batere). Cekidot aksi mereka :

1. Di Kamar
 
2. di Taman Bungalow



Esok paginya, adalah saat yang ditunggu-tunggu : main di pantai! Subhanallah..ternyata emang bener kata orang..pantainya tuh indah banget .sangat landai ga ada karang-karang tajam di area utama..(mungkin udah bersihkan oleh pengelola setempat. ..sotoy: mode on) ..pokoknya aman dan asik banget buat berenang-ria. Yang beda adalah pasirnya yang halus banget kayak tepung terigu..kerreen....! welcome to my paradise...
 

Gak mau kalah umi menyempatkan naik Banana boat :
Sebenarnya ada wahana lain, seperti snorkeling, diving, mengunjungi pulau terdekat, tapi tarifnya kalo ngga salah sekitar Rp. 300 ribu. Setelah puas bermain dan berenang di pantai akhirnya kami harus kembali ke bungalow untuk siap2 berkemas karena harus kembali lagi ke Makassar. Maklum, budget ngepas nafsu trengginas.. qiqiqi
Setelah menyantap sarapan pagi , pasukan bodrex dengan berat hati siap kembali berangkat.


dan tinggallah sang sopir menjalani kembali masa-masa terberatnya : nyopir selama 6 jam...wedeww...
 
Alhamdulillah, family on vacation kali ini cukup memuaskan, worthed lah jauh-jauh dapat suguhan pemandangan alam yang bagus. Di perjalanan pulang, kita semua kompak suatu saat akan kembali lagi, insya Allah dengan persiapan yang lebih baik dan budget yang lebih memadai.

Beberapa hikmah yang bisa diambil dari liburan ini, antara lain:
  1. Lebih mengenal daerah-daerah di Sulsel, terutama di bagian selatan;
  2. Semangat jadi fresh kembali untuk kembali pada rutinitas harian;
  3. Untuk mendapatkan secuil surga dunia aja, usaha dan pengorbanan kita demikian besar, seharusnya untuk mendapatkan surga hakiki di akhirat nanti usaha dan pengorbanan kita jauh lebih besar lagi. Allahu akbar..! 

Label:

0 komentar:

Post a Comment